Ikan Jelawat


Ikan Jelawat baca juga

(Leptobarbus hoevenIi) adalah salah satu jenis ikan air tawar lokal yang digemari oleh masyarakat seperti di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, dan bahkan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei (Puslitbang Perikanan, 1992). Ikan tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi target penangkapan yang potensial. Di Jambi selain sebagai ikan konsumsi benih ikan jelawat ditangkap sebagai komoditas ikan hias ekspor.


Biologi Ikan Jelawat
Ikan jelawat memiliki bentuk tubuh agak bulat dan memanjang, dan merupakan ciri bagi ikan yang termasuk perenang cepat. Kepala bagian sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak terputus, bagian punggung berwarna perak kehijauan dan bagian perut putih keperakan. Pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan berakhir pada bagian ekor bawah yang berwarna kemerahmerahan, serta mempunyai 2 pasang sungut. Panjang maksimum (SL) ikan ini dapat mencapai 100 cm dengan berat 10 kg.

Informasi mengenai reproduksi ikan jelawat matang gonad berukuran bobot tubuhnya antara 1,4 – 2,9 kg untuk ikan betina, dan 1 – 2,6 kg untuk ikan jantan, dengan fekunditas rata-ratanya adalah sebanyak 140.438 butir . Sedangkan pada perairan alami bobot ikan jelawat yang memijah di perairan Muara Tebo, Jambi berkisar antara 3,7 – 5 kg, dengan ukuran panjang 46 – 58 cm. Di Sungai Tembeling, Malaysia bobot rata-rata ikan jelawat yang memijah adalah 2,5 kg.




Distribusi dan Habitat Ikan Jelawat

Ikan Jelawat merupakan jenis ikan air tawar yang banyak terdapat di perairan umum di Kalimantan dan Sumatera serta kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dan Kamboja. Ikan jelawat merupakan ikan-ikan asli yang telah dikenal di perairan pedalaman Indonesia. Ikan tersebut banyak ditemui di sungai, anak sungai, dan daerah genangan kawasan hulu hingga hilir, bahkan di muara-muara sungai yang berlubuk dan berhutan di pinggirnya.

Perairan tawar sebagai habitat ikan jelawat memerlukan kondisi fisika dan kimia air yang optimal. Ikan jelawat biasanya hidup di perairan yang bersuhu 25-37o C, oksigen terlarut 4-9 mg/l (Pantulu, 1976) dan pH air 6,3 – 7,5. Namun demikian, untuk hidup normal dan tumbuh baik, ikan ini memerlukan suhu 26 – 28,5o C dan oksigen terlarut 5 – 7 ppm, dan pH air 7,0 – 7,5.(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: